Udahan Lebarannya

Kemarin tgl 20 juli 2015 merupakan hari Raya Idul Fitri yg keempat, lebaran ke empat lebih familiar kami menyebutnya, Saat pagi itu Ayah, Mak dan Nyai (baca : nenek) saya mulai bergerak ke Masjid yang tidak jauh dari Rumah, mereka ada acara halal bihalal disana, Khatam Al-Qur'an Ibu2 di Desa saya, dimana saat mereka mau berangkat saya masih ditempat tidur, terdengar suara Mak meneriaki saya agar mengunci pintu, meskipun saya mengiyakan namun tetap saja saya ditempat tidur dan zzzt melanjutkan tidur pagi itu entah jam berapa.

Suara Khatam Al-Qur'an masih terdengar dan mulai sayup saat mata saya terlelap mengikuti nafsu tidur saat itu, dan kembali terbangun saat terdengar suara Toa dari Masjid yg berisi Ceramah, Alhamdulillah Saya terbangun, Tanpa cuci muka dan melihat jam saya bangkit dari tempat tidur, melangkah keluar, eh ternyata ada nyai di duduk dikursi tepat di depan rumah, kata nyai dia pulang duluan karena gak kuat lagi duduk didalam masjid, maklum nyai saat itu sedang sakit pinggang dan tadipun nyai masih berasa sakit pada pinggangnya, yang baca tulisan ini mohon Do'anya agar nyai saya kembali fit, Aamiin.

Dengan seksama saya mendengarkan isi ceramah yang disampaikan oleh bg Badru, suami dari duapupu saya, isi ceramah yang disampaikan tentulah mengenai Idul fitri, maknanya dan rangkaian perjuangan menuju idul fitri, dimana idul fitri itu adalah miliknya orang2 yg puasa, Tarawih mengingatkan kita akan sholat wajib 5 waktu, ada tadarus ada itiqaf, itu smua adanya di bulan Ramadhan, bersyukurlah karena kita sudah melewatinya dengan baik, mudah2an segala amal ibadah yang kita laksanakan sebulan penuh di terima Allah SWT, lebih2 point penting yang dapat dipetik dari rangkaian isi ceramah beliau adalah arti pentingnya setelah puasa kita dapat menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita, bisa menahan hawa nafsu dari sifat iri dengki, sifat sombong(riya'), sifat hasut, dlsb, mari kita buang aatu persatu penyakit hati tersebut karena bulan ramadhan sudah menjadikan kita tempat belajar, bahkan sifat tamak dan tidak bersyukur juga dijelaskan beliau dalam ceramahnya melalui satu cerita, mendengar isi ceramah saat itu bergetar rasa hati saya, teringat akan banyak hal yang masih jauh dari sempurna, sangat bersyukur Toa masjid lantang membangungkan saya dari tempat tidur, sampai2 saya lupa mencuci muka, gosok gigi dan sarapan, bangun tidur langsung sarapan ceramah. hehehehe

Post a Comment

0 Comments