Belajar Memahami dari mimpi yang terwujud tapi belum puas


Bukan Manusia namanya jika langsung merasa puas, katanya Manusia adalah makhluk yang selalu merasa tidak puas, benarkah begitu? Saya terkadang  juga masih ragu-ragu, sebab ada kalanya seorang pemenang diwawancarai sama wartawan/reporter, jawabannya :Puas, cukup puas, memuaskan. Kalau begini, jadi misteri dong, hehe.

Selamat sore kawan-kawan, saya disini ingin bercerita tentang pengalaman saya, dimana satu tahun lalu seingat saya pernah jadi sopirnya IPPHO SANTOSA, nah apakah kawan-kawan tahu siapa dia? Kalau tidak tahu bisa jadi dia bukan orang terkenal atau kawan-kawan yang tidak mengenal. Haha 

Seorang manusia yang dikenal sebagai pakar otak kanan, beberapa buku best seller dan disebar pula di luar Indonesia , Dikenal pula sebagai Motivator, seminar dimana-mana bahkan di 5 Benua. Jago ya, saya dulu kenal beliau dari baca bukunya berjudul 7 Keajabian Rezeki, selanjutnya banyak buku lain yant juga saya baca. Di dalam buku 7 Keajaiban Rezeki begitu banyak pelajaran dan kita bisa nangis deh kalau meresapi, kisah anak sama orang tua. Semua ditulis dengan gaya bahasa khas Ippho Santosa, di twitter saya dulunya suka baca-baca kicauan beliau juga. Berfikiran saat itu "kapan ya bisa ikut seminarnya Ippho Santosa". Bisa jadi nih kena cas luar biasa. Memang terkadang kita merasakan lemah sehingga perlu mendapatkan motivasi dari orang lain. Itulah Manusia, gak bisa hidup sendiri, perlu kerjasama sebagai makhluk sosial.


www.adhisawank.com

Nah akhirnya keinginan saya terwujud, saya sebut bahwa mimpi terwujud. Dimana saat itu suami ayuk saya alias abang ipar bertugas sebagai orang yang menjemput Ippho ke bandara Sultan Thaha Jambi. Nah saya dapat tawaran sebagai sopir. Tentunya langsung saya iyakan, mempersiapkan diri dan membawa beberapa buku di dalam tas.

Abang ipar saya bilang, bahwa ada aturan-aturan dalam penjemputan di bandara. Salah satu aturan yang sangat bikin dongkol adalah tidak boleh ngobrol sama Ippho santosa selama dari penjemputan sampai menuju Hotel.

Sembari menyopir mobil rasanya kok saya jadi gak asik gitu, pengen ngobrol tapi gak bisa, diam-diam aja kalem, padahal pengen tanya-tanya gitu. Bertemu langsung sama penulisnya, kapan lagi bisa bertanya langsung. Yah, saya gak bisa berbuat apa-apa, ikuti aturanlah.

Kabarnya alasan tidak boleh ngobrol karena beliau mau fokus ke penyampaian seminar nanti setelah sampai. Setelah sampai dihotel saya cari parkiran, dan Ippho melaju menuju kamar. Saya seperti tidak percaya kok bisa ya begini, ada aturan yang rasanya gak masuk akal, apa susahnya sih ngobrol, terlihat seperti sombong gitu deh. Balik lagi saya harus positif thinking. Percuma kan buang energi mikir gak penting dan gak dapat duit, haha Ippho mas sekali seminar tersebut kabarnya 30 Juta bersih. Itu berlangsung kalau tidak salah selama 2 jam atau berapa jam gitu, saya sempat mengikuti dan mendengar, saya juga sempat mendokumentasikan. Dengan sedikit rasa dongkol yang masih ada kemudian saya memilih meninggalkan ruangan, karena memang acaranya bukan untuk umum juga sih, ada salah satu bank lah yang mengundang beliau.

Dari kejadian itu sih saya belajar bahwa kita harus positif thinking dan belajar pula begitu pola hidupnya seseorang untuk memilih fokus. Ada aturan yang dibuat dan harus diterapkan. Komit antara yang memberi aturan dan yang menerima aturan.

Ini benar2 pengalaman luar biasa, pertemuan singkat, terkadang saya juga berfikir, bisa jadi saya saat itu belum pantas/layak bersalaman sm beliau, ngobrol dan foto bareng, semoga ada lahi momen bertemu.

Poin nya ya tetap harus positif thinking saja. Sampai jumpa dicerita lainnya kawan


Ngobrol sama saya, Silakan Follow Akun Twitter Saya

Piss

Post a Comment

0 Comments