Entah Karena Butuh atau Karena Rakus???

www.adhisawank.com, sumber foto : Internet


4 hari yang lalu membaca postingan di beranda facebok tentang ibu-ibu memborong minyak goreng di salah satu gerai Alfamart.

Mulai dari kemasan 1 liter hingga 2 liter, sehingga hari itu juga, rak yang biasanya terisi penuh dengan minyak goreng, tiba-tiba menjadi rak kosong.

Ternyata penyebabnya adalah harga Minyak kemasan 1 liter dibanderol dengan harga Rp 14 ribu, dan kemasan 2 liter Rp 28 ribu.

Sedangkan informasinya di toko atau warung klontong lainnya harga minyak goreng 1 liter masih di harga Rp 20 ribu.

Lumayan ya bisa hemat Rp 6 ribu, kalau 10 liter artinya sudah hemat Rp 60 ribu. Pantas saja naluri ibu-ibu segera beraksi.

Berangkat dari postingan tersebut, saya kemudian membaca berita terkait minyak goreng melalui berbagai media online yang ada, dan juga situs resmi Pemerintahan.

Rupanya ada kebijakan Pemerintah, harga tersebut berlaku mulai Rabu (19/01/2022), 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku di seluruh Indonesia.

“Pemberlakuan kebijakan satu harga untuk minyak goreng yakni sebesar Rp14.000, per liter akan di mulai pada hari Rabu tanggal 19 Januari 2022 pukul 00.00 WIB di seluruh Indonesia. Namun, khusus untuk pasar tradisional diberikan waktu penyesuaian selambat-lambatnya 1 minggu dari tanggal pemberlakuan,” ujar Airlangga, dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Rabu (19/01/2022).

Sejumlah ritel modern juga telah ditunjuk oleh pemerintah untuk menyediakan minyak goreng murah hingga enam bulan ke depan dengan dana sebesar Rp 7,6 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Selain informasi diatas, berbagai informasi lainnya cukup viral terjadi diberbagai daerah, mulai dari emak-emak rebutan minyak goreng, pemberlakuan pembatasan beli dan syarat membeli harus belanja Rp 50 ribu.

Pintu Kaca Indomaret Pecah Hingga Jari Dicelup Tinta, layaknya kegiatan pilkada saja.

Bahkan ada ulah emak-emak berganti kerudung agar bisa membeli lebih banyak minyak goreng yang turun harga itu.

Suatu peristiwa yang disebut dengan PANIC BUYING kembali terjadi beberapa hari ini diberbagai kota hingga ke Desa.

Sebagai informasi, Panic Buying adalah pembelian secara berlebihan atau penimbunan suatu barang karena didasari rasa panik dan takut berlebih. Tindakan membeli produk atau komoditas tertentu dalam jumlah besar ini karena ketakutan tiba-tiba akan kekurangan atau kenaikan harga pada barang tersebut.

Lalu, Bagaimana keadaan di kota Muara Tebo dan sekitarnya??

Tadi pagi, Senin (24/01/2022) saya sempat ngobrol dengan seorang gadis cantik berkulit putih, di kawasan kelurahan Muara Tebo. Dia masih jomblo, sangat direkomendasikan kepada laki-laki yang serius meminangnya.

"Kemarin rame nian antri di Alfamart, orang antri mau beli minyak, satu orang di jatah satu, tapi dak boleh cuma beli minyak Bae, harus ado yang barang lain jugo yang dibeli" katanya.

Obrolan kita tak berlangsung lama, saya bergegas menuju Alfamart terdekat untuk melihat langsung apa yang terjadi.

Lebih kurang masih pukul 09.00 WIB, 4 baris rak yang biasa berisi minyak goreng tersebut terlihat kosong.

Saya hanya membeli satu kaleng susu yang beberapa waktu lalu juga pernah mengalami PANIC BUYING.

Selanjutnya saya menuju salah satu mini market di kelurahan Tebing Tinggi, saya coba membeli 1 liter minyak goreng di sana, ternyata harganya Rp 21.500,-

Belum ada terjadi penurunan harga seperti di gerai Almart dan Indomaret.

Tidak puas, akhirnya saya survey 3 Alfamart dan 3 Indomaret yang ada di Kelurahan Muara Tebo dan Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo, Jambi.


Penampakan Rak Kosong di salah satu Alfamart, foto : Doc. adhisawank


Hasilnya, semua rak yang biasa berisi minyak goreng berbagai merk dagang sudah ludes alias kosong.

Di parkir salah satu Indomaret, saya melihat ibu-ibu meminta bantuan salah satu remaja laki-laki yang sedang duduk bersama teman-temannya.

Saya amati ternyata meminta bantu belikan minyak goreng.

Mungkin ibu itu sudah membeli sebelumnya, karena dijatah, jadi minta tolong saja.

Namun hasilnya nihil, minyak sedang Sold Out.

Saya sempat mengajak ibu itu ngobrol sebelum meninggalkan parkir Indomaret.

"Habis semua buk minyak, saya sudah datangi semua Alfamart dan Indomaret," kata saya.

"Yo, sayo dapatlah sekok nih (sembari menunjukkan minyak goreng yang disimpan dibawah jok motornya), cuma tadi kawan nitip minta belikan, tapi lah habis, lumayanlah kan di tempat kami KM 10 hargo minyak 1 liter 20 ribu," kata ibu itu.

Obrolan kita berakhir sekejap saja.

Sementara bisa disimpulkan bahwa ibu itu rela menjelajah ke toko yang lebih jauh dari rumahnya karena tergiur harga murah.

Jika dihitung harga BBM untuk sepeda motornya PP alias Pergi dan Pulang, mungkin saja menghabiskan BBM seharga 6 ribu. Dan ditotal 14 rbu harga minyak goreng + 6 rbu BBM motor jadi Rp 20 ribu. Mungkin beli di warung tetangga dengan jalan kaki sudah bisa menghemat waktu.

Belum lagi mungkin diperjalanan melihat buah duku, es cendol, sate dan lain sebagainya, jadi pengen beli. Sudah berapa lagi biaya yang dikeluarkan?

Namun kenyataannya, itu bukan menjadi perhitungan, pokoknya cerita harga minyak goreng turun harga sudah memberikan efek yang luar biasa beberapa hari ini.

Saya juga sempat bertanya kepada salah satu karyawan Indomaret, kapan minyak goreng ada lagi?

"Hari ini masuk," katanya dengan ramah.

Lebih kurang 30 menit saya kembali lagi ke gerai Indomaret terdekat. Kali ini niatnya mau membeli deterjen yang sudah habis.

Setelah mengambil deterjen pilihan, saya iseng kembali melihat rak yang tadi kosong.  Terlihat sudah ada 5 minyak goreng kemasan 2 liter, saya ambil satu dan 2 orang emak-emak juga mengambil masing-masing satu.

Benar, harganya Rp 28 ribu.

Dalam hati sempat bertanya juga sih, tadi kosong, 30 menit kemudian ada, dan sudah mau habis lagi. Secepat itu ya diborong.

Hasil selancar di internet, Pemerintah sudah menghimbau agar tidak panik, hal ini akan berlangsung selama 6 bulan.

Sebuah kebijakan yang sebenarnya bagus, tapi disisi lain ada berita juga menyebutkan bahwa ada dugaan Kartel dibalik harga minyak goreng.

Sebagai informasi kembali, Kartel adalah adalah suatu hubungan adanya kerjasama antara beberapa kelompok produsen atau perusahaan dalam hal melakukan produksi barang serta memasarkannya yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara.

Semoga ini hanya dugaan saja, dan kedepan semua masih bisa membeli minyak goreng sesuai kebutuhan masing-masing dengan harga yang masih terjangkau oleh semua kalangan.

Melihat fenomena ini, apa iya semua membeli minyak goreng karena kebutuhan? Atau karena rakus?

Atau malah ada yang berupaya menimbun minyak goreng saat harga turun?

Ingat ya, ini harga turun karena adanya subsidi dari pemerintah.

Semoga kita menjadi manusia yang sadar, dan tidak membuat PANIC BUYING.

Ingat dulu pernah terjadi kelangkaan BBM dikala Pemerintah menaikkan harga.

Ternyata ada oknum-oknum yang malah mengambil keuntungan dengan menjual minyak lebih mahal.

Ayah saya pernah membeli minyak berjenis premium dengan harga Rp 25 ribu/liter di eceran.

Karena butuh mau melayat Istri Iparnya yang meninggal dunia, akhirnya dibeli juga.

Awal pandemi Covid-19 kita juga pernah mengalami kelangkaan Masker, terjadi pula PANIC BUYING, dan kenaikan harga Masker.

Masih ditengah pandemi Covid-19 kita mendengar, membaca, melihat berita PANIC BUYING terkait susu kaleng bergambar beruang yang sempat dihebohkan sebagai obat Covid-19.

Beberapa hari ini kembali terjadi kehebohan seputar minyak goreng.

Viralnya buruan emak-emak, meruginya pedagang karena harga modal masih harga lama, bahkan ada berita ibu-ibu mau menjual ginjalnya karena minyak goreng ini.

Apakah hal seperti ini sudah menjadi watak?

Hendaknya kita tetap santai saja, gak perlu panik hingga kepanikan ini kemudian tidak perlu digoreng.

Dan semoga berlomba-lomba sadar, membeli karena butuh bukan karena rakus.

Informasi Terakhir, Pusat perbelanjaan tak boleh menjual minyak goreng dengan syarat. And so silakan belanja dengan santai dan sesuai kebutuhan.

Sekian cerita hari ini, semoga bermanfaat.

Oh ya terkait Gadis Cantik Berkulit putih diatas, itu serius loh.

Jika ada yang berminat silakan hubungi saya di WA : 081368230119

Mana tau kalian berjodoh

Sekian dan terima Jodoh.

Eh, Terima Kasih.

Post a Comment

0 Comments