Maling terhormat berompi Orange


Sumber : internet
www.adhisawank.com

Ada senang kemudian tertawa, ada sedih kemudian menangis. Seperti itulah kisah hidup yang terjadi. Pernah kan kawan-kawan semua bertemu dengan dua hal seperti itu. Dari mana itu hadir? Benar banget, hadirnya dari satu kalimat bernama PERASAAN. jika telah ada rasa maka akan keluar sesuatu.

Tulisan siang ini berbicara tentang sebuah rasa dalam kehidupan yang timpang, antara Maling teraniaya dan maling yang terhormat. Keduanya ada tawa dan ada tangis. 

Berbagai media mengabarkan kedua maling tersebut, begal motor misalnya di gebukin massa, koruptor misalnya di jemput pakai mobil bahkan naik pesawat dikasih Rompi berwarna Orange. Disorot kamera tanpa babak belur. Kedua maling ini sama-sama memberikan kerugian. Satunya ditangkap dengan emosi dan satunya ditangkap dengan cara?? Bingung mau nyebut caranya. Dan bingung juga tadi mau kasih judul apa, setelah melihat satu postingan di facebook tentang seorang maling kotak Amal di Masjid di gebukin massa, teriakan sedih minta ampun tetap saja bogeman massa tak henti melayang di kepala sampai bagian perut. Tidaklah terhormat diperlakukan. Bandingkan saja sama Koruptor, dijemput dan dikasih rompi khusus. 

Bisa jadi maling kotak amal untuk bisa makan hari ini, atau untuk membeli keperluan sehari-hari tak lagi cukup, apapun alasan, tetap saja maling bukan perbuatan baik. Sebenarnya tak ada istilah terhormat. Hanya berkaca dari kedua perlakuan terhadap maling ini tidak bisa sembarangan. Kapan ya koruptor bisa di amuk massa?? Pada setuju gak? Di arak keliling, digebukin rame-rame. 

Ketika sudah ketangkap, kedua tersangka menangis berwajah iba, baik maling kotak amal maupun koruptor, ada yang baper dan berempati, kita ini negara hukum, janganlah main hakim sendiri. Begitulah ungkapan salah satu warga yang sedih melihat maling diamuk massa. Ada pula yang baper terhadap koruptor dengan mengucapkan kalimat 'kasian ya dia hanya dijebak saja, padahal dia orang yang baik'.

Inilah Indonesia tercinta, tetap memberikan rasa iba, empati meskipun terhadap seorang maling. 

Selayaknya memang kita harus saling berbagi dan berkontribusi sehingga cara terbaik menghilangkan maling itu adalah memberikan pondasi berupa kejujuran. Yang maling adalah yang tidak jujur. 

Piss

Post a Comment

0 Comments